Yappi Manafe, former Deputy of Prevention at the National Narcotics Board (BNN) of the Republic of Indonesia, is also a founder of HSC, holding the position of Vice President for International Cooperations.
He has extensive experience in the drafting of Government policy and strategy in the field of Tourism, Postal Service, Telecommunications and Narcotics. He held the position of Director of Tourism Promotion in IBRA, as the Head of the Planning Bureau, and was the Head of the Legal Affairs and Foreign Cooperation Bureau at the Indonesian Ministry of Communication and Informatics.
Over his 30-year professional career, Manafe has represented the Government of Indonesia during negotiations with numerous international organizations and aid agencies. His specialty has been in enhancing private sector involvement in infrastructural projects across Indonesia.
Recent Video
-
Seleksi dan Implementasi Program Pencegahan (Penyalahgunaan Narkoba)
-
Mengapa Kita Harus Peduli Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Di Tempat Kerja?
Read more...
Penyalahgunaan narkoba di tempat kerja semakin meluas, hal ini terindikasi melalui data BNN di tahun 2008 – 2011. Data BNN tahun 2011, menunjukan 70% penyalahguna narkoba di Indonesia (atau sekitar 3 juta penyalahguna narkoba di Indonesia), berada di tempat kerja, hal ini sangat memprihatinkan karena tenaga kerja menjadi tulang punggung yang amat menentukan tingkat produtifitas dan kinerja institusi (pemerintah) maupun swasta (perusahaan) di mana penyalahguna narkoba bekerja. -
Meluruskan Persepsi Masyarakat Tentang Indonesia Bebas Narkoba 2015
Read more...
Tahun 2015 tinggal sebentar lagi, dan masyarakat bertanya-tanya bahkan sebagian anggota masyarakat merasa skeptis, apakah “Indonesia Bebas Narkoba 2015” yang dicanangkan oleh mantan Presiden SBY pada tanggal 26 Juni 2011, bertepatan dengan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2011, bisa tercapai?.
-
Intervensi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Di Sektor Kesehatan
Read more...
Tahun 2013, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) mempublikasikan “Standard Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Ilmu Pengetahuan”, dan menetapkan 5 (lima) Kelompok Target (Target Group) sebagai sasaran intervensi berbagai upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan (pembuat kebijakan dan para praktisi). 5 (lima) Target Group tersebut adalah:
-
Penyalahgunaan Zat Adiktif Jenis “Inhalant”
Read more...
Dewasa ini banyak produk “Inhalant” (yang biasanya disalahgunakan dengan cara menghirup, mengisap melalui hidung dan mulut atau disemprot langsung ke hidung dan mulut) dapat ditemukan di rumah, dan di tempat kerja. “Inhalant” adalah variasi dari berbagai bahan, zat (substances) kimia seperti bahan pelarut, aerosols, bensin, thinner, cat, lem, cairan pembersih, semuanya mengandung zat-zat psikoaktif dan memiliki efek stimulant, sebelum menimbulkan deperesi pada sistem saraf pusat si pengguna.